Rabu, 16 Januari 2013

FUNGSI SURVEILLANCE / PENYELIDIKAN


FUNGSI SURVEILLANCE / PENYELIDIKAN
v Fungsional
Konflik kpk-polri masalah kecil.
Salah satu media di Jawah tengah yaitu harian semarang sudah melakukan fungsinya yaitu dengan memberikan informasi tentang konflik antara kpk dengan polri.

·        Individu

ü  Media ini telah memberikan peringgatan bagi seseorang bahwa negeri ini sedang dilanda kekacauan yaitu perseturuan antar KPK (komisi pemberantasan korupsi) dengan POLRI ( polisi republic Indonesia) sehingga bagi individu-individu dapat memberi komentar mengkritisi kinerja polri yang seharusnya kinerja mereka adalah mengayom masyarakat atau melindungi warga, kenap harus berseteru dengan kpk hanya permasalahan kecil diperbesar besarkan. Dengan informasi ini seseorang dapat menghimpun opini public untuk menyadarkan dan mendesak kpk dan polri intik menyelesaikan permasalahan, agar masalah ini dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu yang terlibat dalam kasus korupsi ataupun yang bukan kasus korupsi( orang yang benci sama kpk)
ü  Media ini telah melaksanakan fungsinya yaitu memberikan wawasan kepada seseorang tentang kondisi politik yang terjadi dinegri ini dan perpolitikan diindonesia yang begitu ganas, dan melatih individu berpolitik dan melatih individu menjadi kritis dalam hal membangun negeri ini.
ü  Instrumental. Dengan adanya konflik antara KPK (komisi pemberantasan korupsi)  dengan POLRI ( polisi republic indonesia) untuk seseorang yang bergelut didunia politik ataupun bukan yang bergelut didunia politik akan mengalami gangguan karena mereka takut karena jangana sampai dengan adanya peseturuan tersebut dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk melakukan korupsi dan kasus kasus korupsi ditunda untuk diselediki yang merugikan masyarakat banyak.
ü  Pemberi status. Dengan adanya informasi adanya konflik antara KPK (komisi pemberantasan korupsi)  dengan POLRI ( polisi republic indonesia) ini dapat memberikan status kerusuhan kecil demi kepentingan politik yang dapat merugikan orang banyak ( masyarakat) akan tetapi berdampak besar.

·        Masyarakat

ü  Peringgatan. Sama halnya dengan dengan masyarakat, dengan individu adanya yaitu perseturuan antar KPK (komisi pemberantasan korupsi) dengan POLRI ( polisi republic Indonesia) dapat memberikan peringgatan bahwa negri ini akan kacau ( dalam hal perpolitikan) sehingga masyarakat harus turun tangan untuk menghimpun opini public untuk menyelesaikan sengketa tersebut, karena jangan sampai informasi ini dimanfaatkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.
ü  Instrumental. Dengan adanya konflik antara KPK (komisi pemberantasan korupsi)  dengan POLRI ( polisi republic indonesia) untuk seseorang yang bergelut didunia politik ataupun bukan yang bergelut didunia politik akan mengalami gangguan karena mereka takut karena jangana sampai dengan adanya peseturuan tersebut dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk melakukan korupsi dan kasus kasus korupsi ditunda untuk diselediki yang merugikan masyarakat banyak.
ü  Membuat masyarakat menjadi etis. Adanya konflik antara KPK (komisi pemberantasan korupsi)  dengan POLRI ( polisi republic indonesia) masyarakat menjadi kritik dalam hal menilai kinerja polri dan kpk, apakah mereka bekerja dengan baik atau tidak dan menilai, masa hal sepeleh diperbesar besarkan.

v Disfungsional

·     individu
ü  Membuat seseorang menjadi gelisah. Instrumental. Dengan adanya konflik antara KPK (komisi pemberantasan korupsi)  dengan POLRI ( polisi republic indonesia) dapat membuat seseorang menjadi gelisah dan risau karena konflik ini dapat memberiakn keuntungan bagi pihak pihak tertentu yang dapat merugikan orang banyak.
ü  Menimbulkan apatisme, diindonesia terlau banyak masalah yang terjadi menimbulkan seseorang merasa jenuh dan malas tahu dengan apa yang terjadi antara konflik tersebut. Mereka berpikir yang penting mereka bisa makan dan hidup tentram.

·  Masyarakat
ü Mengancam stabilitas. . Dengan adanya konflik antara KPK (komisi pemberantasan korupsi)  dengan POLRI ( polisi republic indonesia) dapat mengancam stabilitas masyarakat karena masalah ini dapat menimbulkan dampak yang cukup besar yaitu dapat merugikan masyarakat banyak karena pihak pihak tertentu memanfaatkan keadaan ini dengan melakukan korupsi.
ü Menimbulkan kepanikan. . Dengan adanya konflik antara KPK (komisi pemberantasan korupsi)  dengan POLRI ( polisi republic indonesia)  membuat masyarakat panik karena keadaan perpolitikan sedang tidak aman.
Tugas 2

Fungsi kolerasi

Melalui korelasi, media massa mengklarifikasi dan menjelaskan relevansi informasi

v Fungsional.
ü Efesiensi. Media ini memberi penjelasan tentang konlik yang terjadi antara KPK (komisi pemberantasan korupsi)  dengan POLRI ( polisi republic indonesia). Media ini menjelaskan hal kecil yang diperbesarkan, lebih baik diselesaikan dengan secara bersama sama. Karena dengan begitu tidak akan membuat masalah lebih cepat selesai dan tidak memakai waktu yang lama guna menjalin silatuhrahmi.

ü Mencegah overstimulasi, apatisme, dan privatisasi.  Untuk mencegah hal apatisme, oversimulasi, dan privasi maka Koran  harian semarang ini memberikan informasi tentang pendapat pendapat tokoh atau mahasiswa bagaimana cara dan langkah lebih baik agar masalah diselesaikan dengan baik dan penyelesaianya tidak mengutungkan satu sama lain ataupun sebaliknya. Karena kita tahu bahwa negeri ini terlalu banyak masalah baik masalah polotik maupun non politik.

·                    Masyarakat.
ü Mencegah ancaman terhadap stabilitas
Dengan menampilkan pendapat dosen dan mahasiswa, tentunya pihak pihak lain diantaranya mahasiswa tidak memberikan aspiransinya
melalui demo, karena aspirasi mereka sudah dimuat dikoran.


ü  Mencegah kepanikan
Guna mencegah kepanikan Koran harian ini menampilkan masalah yang terjadi antara kpk dengan polri itu sangat mudah diselesaikan tidak membesar besarkan masalah.

v Disfungsional
·     individu
ü Meningkatkan kepasifan dan Melemahkan daya kritis Dengan menampilkannya pendapat pendapat dari para dosen dengan mahasiswa otomatis masyarakat lainnya kurang mengkritik  masalah tersebut dan mereka hanya menerima pendapat yang dilontarkan oleh dosen dan mahasiswa. Kebanyakan yang mengkritik hal hal teersebut dari kalangan dosen dan mahasiswa.  Dengan demikian kritikan kritikan dari masyarakat tidak ada karena masyarakat mempercayai mahasiswa membelanya.

·         Masyarakat
ü  Hal tersebut menimbulkan konfirmasi hubungan sosial semakin erat antara masyarkat lainnya karena masyarakat cernderung pasif dan menerima pendapat yang dilontarkan para dosen dan mahasiswa.























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar