Rabu, 16 Januari 2013

defenisi konsep diri


BAB 2
 KOMUNIKASI ANTARPERSONAL DAN DIRI

A. definisi konsep diri
 Konsep Diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang diri mereka sendiri. Individu tersebut memiliki keyakinan mengenai segala yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi. keyakinan akan apa yang menjadi karakteristik kita tak mesti kita dapatkan dari oranglain sebagai pemberi informasi. Kita bisa menggali dan mengolahnya sendiri menjadi sebuah kepribadian yang khas. Kita bisa saja menganggap diri kita cantik, pintar, tampan, sederhana, baik, dan semua halyang menjadi kepercayaan diri kita sendiri. Konsep diri adalah pandangan dari perasaan kita tentang diri kita, dan apa yang anda konsepkan untuk kamu sendiri dan apa yang kamu rasakan.

B. mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan terbangunya konsep diri
Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga terdapat beberapa pengertian. Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.
konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana, 2000:7).
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki individu dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaliasi dari orang lain mengenai dirinya. Individu akan mengetahui dirinya cantik, pandai, atau ramah jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya.
Sebaliknya individu tidak tahu bagaimana ia dihadapkan orang lain tanpa ada informasi atau masukan dari lingkungan maupun orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung individu telah menilai dirinya sendiri. Penilaian terhadap diri sendiri itu meliputi watak dirinya, orang lain dapat menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk orang yang berpenampilan menarik, cantik atau tidak.
Konsep dirididefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter, maupun sikap yang dimiliki individu Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian konsep diri adalah cara pandang secara menyeluruh tentang dirinya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.
1.         Bahan diri
penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.
2.         Sosial diri
3.         Rohani diri
4.         Melihat pada kaca pembanding diri

II. harga diri
A.Definisi harga diri
harga diri (self esteem) adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauhmana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memeiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya. sebagai penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan.
enurut pendapat beberapa ahli  tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa harga diri (self esteem) adalah penilaian individu terhadap kehormatan diri, melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memeiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri (self esteem) adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.
Orang tua dan guru memiliki tanggung jawab besar untuk dapat memenuhi kebutuhan harga diri anak (siswanya), melalui pemberian kasih sayang  yang tulus sehingga  anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan sehat, yang didalamnya terkandung perasaan  harga diri yang stabil dan mantap. Disinilah, tampak arti penting peran orang tua dan guru sebagai fasiltator.
Akhmad Sudrajad mengatakan bahwa pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri individu, khususnya pada kalangan remaja, terkait erat dengan dampak negatif jika mereka tidak memiliki harga diri yang mantap. Mereka akan mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku sosialnya, merasa inferior dan canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka dapat terpenuhi secara memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam menampilkan perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (self-confidence) dan merasa memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya.

B. perbandingan konsep diri dengan harga diri
         I.            Bagaimana meningkatkan kepercayaan diri
a. keterlibatan dalam bicara dengan diri
b. memperhatikan pesan kesan yang positive dari diri anda
c. menghindari membanding-bandingkan diri dengan orang lain
d. pendefinisian yang tepat
e. mengembangkan hubungan yang jujur
f. membiarkan masa lalu berlalu
g. mencari semangat

       II.            Bagaimana cara konsep diri dan harga diri dapat mempengaruhi komunikasi antar personal
a. diri dan orang lain
b. memenuhi ramalan diri
c. diri dan interpretasi pesan
d. diri dan kebutuhan antar personal
e. diri dan gaya berkomunikasi

5. pengungkapan diri : mengubungakan diri kepada ornag lain melalui percakapan
a. mengerti akan dedalaman dan keluasan keterbukaan diri
b. mengerti bagaimana kita belajar tentang diri kita dari orang lain.

v  Karakteristik pengungkapan diri
1. keterbukaan diri biasanya terjadi dalam tahapan yang ringan
2. keterbukaan diri terjadi dari kurangnya komunikasi pribadi ke informasi yang lebih.
3. Keterbukaan diri melibatkan resiko
4. Keterbukaan diri melibatkan kepercayaan
5. Keterbukaan diri dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang intim















BAB 3
KOMUNIKASI ANTARPERSONAL DAN PERSEPSI

A.    Mengerti akan persepsi antarpersonal

Ø   Penyelesain
Penyelesaian merupakan suatu proses untuk mengarahkan dan mengendalikan diri dalam menyelesaikan masalah tanpa terjadi ketegangan antan pribadi untuk mewujudkan kebersamaan antar anggota masyarakan. Dalam suatu masalah pasti akan ada penyelesaian nya untuk menghindari segala kemungkinan yang akan terjadi didalam masyarakat.
Ø  Pengorganisasikan
Pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui man orang-orang dibawah pengarahan menajer mengejar tujuan bersama. Pengorganisasian adalah suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam manajemen. Pengorganisasian Bentuk sebuah perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Pengorganisasian merupakan proses menciptakan hubungan-hubungan antar komponen-komponen organisasi dengan tujuan agar segala kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi.
Ø  Penginterpretasian / penafsiran



B.     Persepsi dan komunikasi antarpersonal
1.       Persepsi pasif

2.       Persepsi aktive

I.  Mengamati orang lain
a. bagaimana kita membentuk kesan orang lain
b. bagaimana kita menggambarkan orang lain
c. bagaimana kita menafsirkan tingka laku orang  lain

1. teori attribution
2. teori causa attribution
3. teori stand point

II. Mengidentifikasikan hambatan persepsi yang akurat
a. mengabaikan informasi
b. berlebihan dalam menilai orang
c. terlalu sederhana
d. stereotyping (berlebihan menilai orang karna kelebihannya)
e. memaksa untuk selalu konsisten
f. fokus terhadap sesuatu ya ng negativ.
g. membuat atribut dasar yang salah
h. menunjukkan posisi diri yang bias.

III. Meningkatkan keterampilan ekspresi anda
1. hubungan yang jelas dengan gambaran yang jelas
2. menjadi sadar akan persepsi orang lain
3. meningkatkan kesadaran anda
4. menjadi orientasi orang lain
5. periksa persepsi anda lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar