BAB 2
KOMUNIKASI
ANTARPERSONAL DAN DIRI
A. definisi konsep diri
Konsep Diri merupakan gabungan dari keyakinan
yang dimiliki individu tentang diri mereka sendiri. Individu tersebut memiliki
keyakinan mengenai segala yang meliputi karakteristik fisik, psikologis,
sosial, emosional, aspirasi dan prestasi. keyakinan akan apa yang menjadi
karakteristik kita tak mesti kita dapatkan dari oranglain sebagai pemberi
informasi. Kita bisa menggali dan mengolahnya sendiri menjadi sebuah kepribadian
yang khas. Kita bisa saja menganggap diri kita cantik, pintar, tampan,
sederhana, baik, dan semua halyang menjadi kepercayaan diri kita sendiri.
Konsep diri adalah pandangan dari perasaan kita tentang diri kita, dan apa yang
anda konsepkan untuk kamu sendiri dan apa yang kamu rasakan.
B. mengidentifikasi faktor-faktor
yang menentukan terbangunya konsep diri
Konsep diri (self consept) merupakan
suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia.
Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan
untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan
sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga terdapat beberapa pengertian. Perasaan
individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. Padahal segala
keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas
kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas
kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai
suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.
konsep diri
adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain
berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Konsep diri adalah
pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat
informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri
individu (Mulyana, 2000:7).
Pendapat
tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki individu dapat
diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaliasi dari orang lain
mengenai dirinya. Individu akan mengetahui dirinya cantik, pandai, atau ramah
jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya.
Sebaliknya
individu tidak tahu bagaimana ia dihadapkan orang lain tanpa ada informasi atau
masukan dari lingkungan maupun orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari secara
tidak langsung individu telah menilai dirinya sendiri. Penilaian terhadap diri
sendiri itu meliputi watak dirinya, orang lain dapat menghargai dirinya atau
tidak, dirinya termasuk orang yang berpenampilan menarik, cantik atau tidak.
Konsep dirididefinisikan
secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan
pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter, maupun
sikap yang dimiliki individu Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas maka
dapat disimpulkan bahwa pengertian konsep diri adalah cara
pandang secara menyeluruh tentang dirinya, yang meliputi kemampuan yang
dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan
terdekatnya.
1. Bahan diri
penentu
sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung
berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan
membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan
gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.
2. Sosial diri
3. Rohani diri
4. Melihat pada kaca pembanding diri
II. harga diri
A.Definisi harga diri
harga diri (self esteem) adalah
penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauhmana individu tersebut menilai dirinya
sebagai orang yang memeiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. penilaian
individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap
dirinya. sebagai penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya
implisit dan tidak diverbalisasikan.
enurut pendapat beberapa ahli
tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa harga diri (self esteem) adalah
penilaian individu terhadap kehormatan diri, melalui sikap terhadap dirinya
sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan
sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memeiliki
kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.
Salah satu
komponen konsep diri yaitu harga
diri dimana harga diri (self esteem) adalah
penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri
rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak
bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka
cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan
penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain,
aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri
rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap
diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas,
destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah
tersinggung dan menarik diri secara sosial.
Orang tua
dan guru memiliki tanggung jawab besar untuk dapat memenuhi kebutuhan harga diri anak (siswanya), melalui
pemberian kasih sayang yang tulus sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar dan sehat, yang didalamnya terkandung perasaan
harga diri yang stabil dan mantap. Disinilah, tampak arti penting peran
orang tua dan guru sebagai fasiltator.
Akhmad
Sudrajad mengatakan bahwa pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri individu,
khususnya pada kalangan remaja, terkait erat dengan dampak negatif jika mereka
tidak memiliki harga diri yang mantap. Mereka akan mengalami kesulitan dalam
menampilkan perilaku sosialnya, merasa inferior dan canggung. Namun apabila
kebutuhan harga diri mereka dapat terpenuhi secara memadai, kemungkinan mereka
akan memperoleh sukses dalam menampilkan perilaku sosialnya, tampil dengan
kayakinan diri (self-confidence) dan merasa memiliki nilai dalam
lingkungan sosialnya.
B. perbandingan konsep diri dengan harga diri
I.
Bagaimana
meningkatkan kepercayaan diri
a. keterlibatan dalam
bicara dengan diri
b. memperhatikan pesan
kesan yang positive dari diri anda
c. menghindari
membanding-bandingkan diri dengan orang lain
d. pendefinisian yang
tepat
e. mengembangkan hubungan
yang jujur
f. membiarkan masa lalu
berlalu
g. mencari semangat
II.
Bagaimana
cara konsep diri dan harga diri dapat mempengaruhi komunikasi antar personal
a.
diri dan orang lain
b.
memenuhi ramalan diri
c.
diri dan interpretasi pesan
d.
diri dan kebutuhan antar personal
e.
diri dan gaya berkomunikasi
5. pengungkapan diri :
mengubungakan diri kepada ornag lain melalui percakapan
a. mengerti akan dedalaman dan
keluasan keterbukaan diri
b. mengerti bagaimana kita
belajar tentang diri kita dari orang lain.
v Karakteristik
pengungkapan diri
1. keterbukaan diri
biasanya terjadi dalam tahapan yang ringan
2. keterbukaan diri
terjadi dari kurangnya komunikasi pribadi ke informasi yang lebih.
3. Keterbukaan diri melibatkan
resiko
4. Keterbukaan diri melibatkan
kepercayaan
5. Keterbukaan diri dari
waktu ke waktu mengalami perkembangan yang intim
BAB 3
KOMUNIKASI ANTARPERSONAL DAN
PERSEPSI
A.
Mengerti
akan persepsi antarpersonal
Ø Penyelesain
Penyelesaian merupakan suatu
proses untuk mengarahkan dan mengendalikan diri dalam menyelesaikan masalah
tanpa terjadi ketegangan antan pribadi untuk mewujudkan kebersamaan antar
anggota masyarakan. Dalam suatu masalah pasti akan ada penyelesaian nya untuk
menghindari segala kemungkinan yang akan terjadi didalam masyarakat.
Ø Pengorganisasikan
Pengorganisasian adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui man orang-orang dibawah pengarahan menajer
mengejar tujuan bersama. Pengorganisasian adalah suatu kerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi
kedua dalam manajemen. Pengorganisasian Bentuk sebuah perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama. Pengorganisasian merupakan proses menciptakan
hubungan-hubungan antar komponen-komponen organisasi dengan tujuan agar segala
kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi.
Ø Penginterpretasian
/ penafsiran
B.
Persepsi
dan komunikasi antarpersonal
1.
Persepsi pasif
2.
Persepsi aktive
I. Mengamati orang lain
a. bagaimana kita membentuk kesan
orang lain
b. bagaimana kita menggambarkan
orang lain
c. bagaimana kita menafsirkan
tingka laku orang lain
1. teori attribution
2. teori causa
attribution
3. teori stand point
II. Mengidentifikasikan hambatan
persepsi yang akurat
a. mengabaikan informasi
b. berlebihan dalam
menilai orang
c. terlalu sederhana
d. stereotyping
(berlebihan menilai orang karna kelebihannya)
e. memaksa untuk selalu
konsisten
f. fokus terhadap sesuatu
ya ng negativ.
g. membuat atribut dasar
yang salah
h. menunjukkan posisi
diri yang bias.
III. Meningkatkan keterampilan
ekspresi anda
1. hubungan yang jelas
dengan gambaran yang jelas
2. menjadi sadar akan
persepsi orang lain
3. meningkatkan kesadaran
anda
4. menjadi orientasi
orang lain
5. periksa persepsi anda
lagi